Plesiran
di Dieng Plateau
Indonesia, mendengar namanya saja
kita sudah dapat membayangkan betapa luasnya bumi tercinta ini. Membentang dari
arah barat sampai timur yang tiada tertandingi romansa keindahannya. Salah satu
surga dunia yang disuguhkan di sini adalah Dieng. Ya, tidak asing lagi bukan
bagi kita mendengar daerah itu. Daerah yang terletak di perbatasan Wonosobo dan
Banjarnegara ini memang surganya kawasan wisata. Tidak hanya tersohor di kancah
domestik saja, banyak wisatawan asing yang memilih tujuan wisata ini untuk
melihat secuil surga yang diditipkan di Indonesia.
Sebelum pergi ketempat ini saya
sudah dapat menebak betapa indahnya tempat yang saja akan tuju. Penasaran?
Pastinya, mungkin ini akan menjadi liburan yang sangat menyengangkan setelah
sebelumnya saya menjajal berbagai tempat menakjubkan di Provinsi Jawa Tengah.
Sepanjang perjalanan saya disuguhi pemandangan
yang begitu menakjubkan. Saya tak dapat berkata-kata
mengenai tempat ini, yang jelas “It’s Wonderfull..!”.
Menurut saya itu keliru jika
orang-orang Indonesia bingung memilih negara luar yang akan dijadikan tujuan
liburan mereka. Disini, di Indonesia tercinta ini saya banyak menemukan tempat
yang bisa dikatakan sebagai “Surga-nya Alam Ciptaan Tuhan”. Nggak percaya? Nih
saya ceritain.
Waktu dijalan menuju Dieng , medan
yang kita lalui tak dapat dianggap enteng, kita harus menyuruh kendaraan kita
untuk naik dengan tenaga yang ekstra, ya bisa dibilang tanjakannya sangat
terjal. Eiits, tapi kita nggak akan meresa kalau medan itu adalah medan yang
ekstrim soalnya kita pasti terperangah melihat apa yang ada dikanan kiri kita. Kita
seolah berada di surga tempat bidadari – bidadari berada, di kanan dan kiri
jalan yang kita lihat adalah dua gunung yang sedang menanti kita untuk
menjelajahinya ( gunung Sindoro dan gunung Sumbing) , reliefnya sangat kentara
sekali dari tempat saya berada disini.
Saya semakin antusias akan menemukan
kejutan apa lagi setelah saya sampai ditempat yang saya tuju ini. Waaww,
ternyata pikiran saya tentang tempat ini seharusnya lebih ekstrim lagi, tak
hanya bisa dibilang indah , tapi sangat menakjubkan. Disini ada empat arena
wisata yang dapat saya nikmati untuk berlibur kali ini, ialah Telaga Warna,
Dieng Plateau Theatre, Candi Arjuna dan Kawah Sikidang kesemuanya berada tidak hanya di satu titik
saja. Ayo cepetan jalan-jalan kesana! Udah nggak sabar nih.
Telaga warna, mungkin kata ini sudah
tidak asing lagi kita khususnya buat orang Indonesia. Ternyata telaga ini
dikelilingi oleh pegunungan yang menambah eksotis pemandangan yang ada di danau
ini. Saya sangat antusias untuk pergi menjelajah telaga ini, terlihat dari
namanya pasti tidak hanya satu warna yang memoles danau tempat saya berpijak
sekarang. Dikejauhan saya melihat telaga ini memantulkan 3 macam warna , biru
muda, hijau , sampai hijau toska . Saya penasaran kenapa bisa terdapat
berlainan warna yang menyusun telaga ini. Mungkin karena pengaruh kedalaman (
tebakan saya) ternyata itu karena kandungan sulfur yang ada disana , makanya
membuat telaga warna memiliki nuansa yang berbeda nan elok.
Menuju ketempat selanjutnya, wah mau
nonton bioskop nih ( hehe- asik kali ya jalan-jalan ditengah wisata alam eh ada
pertunjukan film nya). Saya seakan dibawa ke ratusan tahun lalu dimana gunung
di wilayah ini meletus, letusan itu membuat kawasan didaerah ini menjadi rusak
dan membuat area Kawah putih terbentuk ( keren banget, dibalik musibah alam
malah membuat satu keajaiban lagi di sini). Saya juga baru tahu kalau suhu dapat
mencapai titik beku pada saat musim dingin, bahkan sampai -2 derajat Celcius (
waaaah kayak lagi winter aja ya? hehe). Acungan jempol deh buat tempat ini.
Lanjut, saya menuju tempat ketiga
dari tujuan wisata kali ini. Apa ya kira- kira? Candi Arjuna. Letaknya mungkin
sekitar 2 km dari tujuan utama tadi tapi jangan khawatir kita bisa menggunakan
kendaraan kita untuk mencapai tempat ini kok, dan satu lagi medannya juga tidak
berat. Ini merupakan candi yang saya tidak perlu jauh-jauh berpindah dari satu
candi ke candi lain. Oh iya, disini ada lima candi dan ada satu candi yang
paling besar. Candi ini mengisahkan kisah Mahabarata dimana keempat candi
lainnya merupakan pelengkap Candi Arjuna (setiap penamaan pasti ada nilai
sejarahnya- saya dapat poin plus lagi berkunjung ke tempat ini, hehe- sambil
liburan belajar sejarah).
Candi ini terlihat seperti dikelilingi oleh lapangan golf yang sangat
luas karena sekelilingnya merupakan tanah lapang yang penuh dengan rumput hijau
membentang diseuruh area ini. Background-nya bertemakan pemandangan alam
dipegunungan yang menambah elit pemandangan disini. Nggak isa ngebayangin kan
gimana suasananya-? Candi yang elok plus pegunungan yang alami. Keren deh
pastinya, oh iya terkadang ada juga pekerja seni yang memberi pertunjukan
disini seperti para wayang dan kartun animasi Teletubies yang berada di
belakang saya ini. Kayak di duania dongeng serasa hari ini, seharian berwisata
ketempat-tempat yang indahnya tak pernah saya duga sebelumya.
Dan
yang terakhir adalah Kawah Sikidang, secepat kilat saya lansung tancap gas
menuju tempat ini, letaknya sekitar 1 km dari area Candi. Saat saya memasuki
kawasan ini nuansa hijau yang selalu menghiasi pelupuk mata seolah lenyap
digantikan dengan hamparan tanah tandus yang dikelilingi perbukitan dengan
kolam yang terus menerus mengepulkan kepula asap nan jauh disana. Meskipun
telah berabad-abad tertidur, namun Dieng memiliki beberapa kawah vulkanik yang
masih aktif sampai sekarang, salah satunya adalah Kawah Sikidang. Kawah
Sikidang memiliki dapur magma dapur magma didalam perut bumi dibawahnya. Dapur
ini menghasilkan panas dan energi dengan tekanan yang sangat kuat.
Dari
penamaannya kawah ini diambil dari kata “kidang” yang berarti kijang. Kijang
merupakan hewan yang selalu melompat-lompat dari satu tempat ketempat lain.
Kesamaan yang serupa juga menjadi salah satu hal yang dimiliki kawah sikidang. Lubang
besar tepat didepan kompleks adalah bekas kawah utama sebelum dia merasa
“bosan” dan berpindah mencari tempat baru. Saya rasa , bagi anda petualang yang
ingin merasakan periuk magma bumi, Kawah Sikidang adalah tempatnya.
Dari
tadi saya rasa saya hanya bercerita mengenai tempat saja, nggak afdol kayaknya
jika saya juga belum menceritakan mengenai makanan khas dari daerah ini. Carica
adalah makanan yang banyak kita jumpai saat kita berada di Daerah Wonosobo.
Makanan ini terbuat dari pepaya Dieng yang dimasak seperti manisan, rasanya
yang manis dan kadang ada rasa masamnya membuat makanan ini banyak dicari. Makanan
lain yang menjadi icon adalah Mie Ongklok, rasanya yang begitu enak membuat
lidah para penikmat makanan ini menjadi bergoyang saat menikmati Mie yang unik
ini, mie yang disajikan bersama sate serta tempe kemul membuat saya ketagihan
untuk mencobanya lagi lain kali.
Akhirnya
liburan saya kali ini benar-benar membuat saya puas dalam menjelajahi satu
daerah. Tak dapat saya bayangkan sebelumnya di Indonesia ternyata menyimpan
banyak sekali surga kecil yang masih tertutup oleh ketidaktahuan masyarakatnya
sendiri mengenai keberadaan surga yang ada di dalamnya. Ternyata tak perlu
jauh-jauh untuk menikmati surga dunia yang ada didunia, di Indonesia saja kita
dengan mudah menemukan surga-surga itu. Saya jadi antusias untuk menemukan
surga-surga kecil lain di Indonesia tercinta ini J.
No comments:
Post a Comment