Friday, May 31, 2013
Thursday, May 30, 2013
Example for sentences used in a hotel
- When would you like to stay ?
- Would you like a single or double room?
- May I have your name, please?
- Could you spell that, please?
- Can I have your number telephone?
- What days you will stay in our hotel?
10 Tips for Public Speaking
Feeling some nervousesness before giving a speech is natural and even beneficial, but too much nervousness can be detrimental. Here are some proven tips on how to control your butterflies and give better presentations:
- Know your material
- Practice. Practice. Practice!
- Know the audience
- Know the room
- Relax
- Visualize yourself giving your speech
- Realize that people want you to succeed
- Don't apologize
- Concentrate on the message - not medium
- Gain experience
Wednesday, May 29, 2013
cord sedari dulu
Tompi
- Sedari Dulu
intro : Em-Bm-C 2x
Em Bm
Hatiku berharap
Am Em
Mungkin engkau kan berubah
Em Bm
Bisa mencintai aku
Am D
Seperti hatiku padamu
Em Bm
Hujan badai kan kutempuh
C Em
Bintang dilangit kan kuraih
Em Bm
Bila harus ku kan merayu
C D
Untuk cintamu bagiku
Am
Cintamu tlah menjadi candu
Em
Cintamu tlah membuatku membisu
Am
Cintamu ohh seindah lagu
F D
Membuatku tak bisa berpaling darimu
[chorus]
G D
Kau adalah belahan jiwa
Em D
Kutahu itu sayang sedari dulu
G D
Kau cinta yang hembuskan aku
Em D
Surga dunia disepanjang nafasku
G D
Kau adalah belahan jiwa
Em D
Aku cinta kamu sedari dulu
C Cm
Dan aku takkan berpaling darimu
Em Bm C
Sayangku hanya kamu
[intro] Em Bm C
Em Bm
Cintaku telah terlabuh
Am Em
Berhenti selamanya dihatimu
Em Bm
Takkan kukayuh menjauh
Am F D
Biar kurapatkan cintaku padamu
Am
Cintamu tlah menjadi candu
Em
Cintamu tlah membuatku membisu
Am
Cintamu ohh seindah lagu
F D
Hanya dirimu satu ohh cintaku
G D
Kau adalah belahan jiwa
Em D
Kau adalah belahan jiwa
G D
Kau adalah belahan jiwa
Em D
Kau adalah belahan jiwa
G D
Kau adalah belahan jiwa
Em D
Aku cinta kamu sedari dulu
C Cm
Dan aku takkan berpaling darimu
G
Hanya kamu
intro : Em-Bm-C 2x
Em Bm
Hatiku berharap
Am Em
Mungkin engkau kan berubah
Em Bm
Bisa mencintai aku
Am D
Seperti hatiku padamu
Em Bm
Hujan badai kan kutempuh
C Em
Bintang dilangit kan kuraih
Em Bm
Bila harus ku kan merayu
C D
Untuk cintamu bagiku
Am
Cintamu tlah menjadi candu
Em
Cintamu tlah membuatku membisu
Am
Cintamu ohh seindah lagu
F D
Membuatku tak bisa berpaling darimu
[chorus]
G D
Kau adalah belahan jiwa
Em D
Kutahu itu sayang sedari dulu
G D
Kau cinta yang hembuskan aku
Em D
Surga dunia disepanjang nafasku
G D
Kau adalah belahan jiwa
Em D
Aku cinta kamu sedari dulu
C Cm
Dan aku takkan berpaling darimu
Em Bm C
Sayangku hanya kamu
[intro] Em Bm C
Em Bm
Cintaku telah terlabuh
Am Em
Berhenti selamanya dihatimu
Em Bm
Takkan kukayuh menjauh
Am F D
Biar kurapatkan cintaku padamu
Am
Cintamu tlah menjadi candu
Em
Cintamu tlah membuatku membisu
Am
Cintamu ohh seindah lagu
F D
Hanya dirimu satu ohh cintaku
G D
Kau adalah belahan jiwa
Em D
Kau adalah belahan jiwa
G D
Kau adalah belahan jiwa
Em D
Kau adalah belahan jiwa
G D
Kau adalah belahan jiwa
Em D
Aku cinta kamu sedari dulu
C Cm
Dan aku takkan berpaling darimu
G
Hanya kamu
some one like you
That you're settled down
That you
Found a girl
And you're
Married now
I heard
That your dreams came true.
Guess she gave you things
I didn't give to you
Old friend
Why are you so shy?
Ain't like you to hold back
Or hide from the light
I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over
Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."
Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead,
Yeah.
You know how the time flies
Only yesterday
It was the time of our lives
We were born and raised
In a summer haze
Bound by the surprise
Of our glory days
I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.
Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."
Nothing compares
No worries or cares
Regrets and mistakes
They are memories made.
Who would have known
How bittersweet this would taste?
Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"
Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"
Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead
Tuesday, May 28, 2013
GNP
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) adalah nilai seluruh barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh
sesuatu perekonomian dalam suatu periode tertentu (Dobrnbusch : 1981). Produk
Nasional Bruto (GNP) adalah pendapatan nasional yang dihitung dengan
mengeluarkan faktor pendapatan dari warga negara asing yang berdomisili di
negara tersebut dan hanya menghitung nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
orang yang bekewarganegaraan negara tersebut saja. Thompson (1980 : 804)
mengatakan bahwa ahli ekonomi cendererung untuk mengukur pertumbuhan ekonomi
sebagai kenaikan GNP riil perkapita. GNP riil perkapita diperoleh dengan
membagi GNP riil dengan jumlah penduduk. GNP riil perkapita mengukur jumlah
rata-rata keseluruhan output yang diperoleh oleh setiap penduduk. Dengan
demikian kenaikan GNP riil perkapita berarti kenaikan standar hidup masyarakat
(standar hidup lebih tinggi).
Tolak
ukur yang biasa dipakai untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara
diantaranya adalah pendapatan nasional, produk nasional, tingkat kesempatan
kerja, tingkat harga dan posisi neraca pembayaran luar negeri. Pendapatan
Nasional (National Income) adalah merupakan salah satu tolok ukur yang sangat
penting dalam menganalisis dan mengatasi masalah-masalah ekonomi makro yang
dihadapi masyarakat sesuatu negara. Dalam
menghitung pendapatan nasional terdapat tiga metode yang dapat digunakan yakni:
1.
Metode produksi (Production Approach)
2.
Metode pendapatan (Income Approach)
3.
Metode pengeluaran (Expenditure Approach)
Metode
Produksi. Penghitungan pendapatan
nasional dengan metode produksi ini didasarkan atas jumlah nilai dari barang
dan jasa yang dihasilkan sesuatu masyarakat atau negara dalam satu tahun.
Semua nilai hasil akhir barang dan jasa tersebut dijumlahkan. Apabila jumlah
produk ke 1 kita tandai dengan Q1, produk ke 2 kita tandai dengan Q2,
dan seterusnya hingga produk ke n kita tandai dengan Qn, sedangkan
di lain pihak harga satuan produk kita tandai dengan P1, harga
satuan produk ke 2 kita tandai dengan P2, dan seterusnya hingga
satuan produk ke n yang kita tandai dengan Pn, maka dalam bentuk
persamaan matematika pendekatan produk akan kita dapatkan: NI = P1Q1
+ P2Q-2 + ..... + PnQn
atau NI =
yang mempunyai makna bahwa pendapatan nasional atas dasar harga pasar (NI)
besarnya sama dengan produk nasional atas dasar harga pasar.
Metode
Pendapatan. Perhitungan pendapatan
nasional dengan mengunakan metode pendapatan adalah dengan menjumlahkan semua
pendapatan yang diperoleh semua pelaku ekonomi dalam suatu masyarakat atau
negara pada periode tertentu. Pendapatan tersebut berupa pendapatan dari sewa,
bunga, upah, keuntungan dan lain sebagainya. Angka yang diperoleh dari penghitungan
pendapatan nasinal dengan menggunakan metode ini menunjukkan besarnya
Pendapatan Nasional (National Income = NI).
Cara pendekatan pendapatan
adalah komplemen cara pendekatan pengeluaran, karena sebenarnya cara pendekatan
pendapatan bertitik tolak dari pengertian bahwa apa yang dikeluarkan oleh salah
satu rumah tangga pasti menjadi penerimaan rumah tangga lain. Dalam perhitungan
pendapatan Nasional dengan pendekatan pendapatan ini ada dua hal yang
dimasukkan didalamnya walaupun sebenarnya bukan merupakan pendapatan yaitu
penyusutan dan pajak tak langsung.
Penyusutan perlu dimasukkan
dalam perhitungan pendapatan nasionaal karena penyusutan adalah bagian dari
penerimaan perusahaan yang tidak dibagikan pemilik faktor produksi. Pajak tak
langsung, yaitu pajak-pajak yang pada dasarnya beban pajaknya dapat digeserkan
kepada piha lain oleh para wajib pajak, seperti pajak penjualan, pajak
tontonan, pajak pembangunan, pajak masuk dan sebagainya. Sebenarnya pajak tak
langsung hanyalah pemindahan daya beli dari kantong konsumen (pembayar
pajak) kepada pemerintah yang terjadi pada saat transaksi dilakukan,
karena sifat pajak tak langsung adalah demikian, maka pajak tak langsung tidak
diterima oleh pemilik faktor produksi, sehingga harus diperhitungkan sendiri.
Metode
Pengeluaran. Dalam penghitungan
pendapatan nasional dengan metode pengeluaran, adalah dengan menjumlahkan
seluruh pengeluaran sektor ekonomi, yakni dari rumahtangga, perusahaan,
pemerintah dan sektor luar negeri pada suatu masyarakat atau negara pada
periode tertentu. Angka yang diperoleh dari perhitungan ini menunjukkan
besarnya Produk Nasional bruto (Gross National Product = GNP) masyarakat dalam
perekonomian negara tersebut. Setiap rumah tangga, baik itu rumah tangga
individu, rumah tangga perusahaan maupun rumah tangga pemerintah pasti
melakukan pengeluaran untuk membeli semua kebutuhan yang diperlukan.
Pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga individu untuk membeli semua
kebutuhannya yang diperlukan dapat berupa barang, baik barang habis pakai dan
barang tahan lama, maupun jasa. Pengeluaran semua itu disebut konsumsi (C = Comsuption), pengeluaran perusahaan
biasanya berupa Investasi (I =
Investasi), pengeluaran pemerintah (G = Government
Expenditure)
Disamping itu bagi negara yang
juga melakukan hubungan ekonomi dengan negara lain, masih terdapat pengeluaran
bersih pembelian barang dan jasa oleh orang-orang dan badan-badan asing,
pengeluaran tersebut disebut ekspor – impor ( X – M = ekspor di kurangi impor,
atau net export). Secara singkat cara pendekatan pengeluaran ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
PNB = C + I
+ G + (X - M)
PNB =
Pendapatan Nasional Bruto
C
= Konsumsi (comsumption)
I
= Investasi (Invesment)
G
= Pengeluaran Pemerintah (Government Expenditure)
X – M = ekspor dikurangi
impor (net export)
Pada cara pendekatan ini
pengeluaran yang perlu mendapat perhatian khusus adalah pengeluaran yang
berbentuk pengeluaran untuk membeli barang modal atau investasi. Dalam ilmu
ekonomi pengeluaran investasi hanya khusus pada pengeluaran rumah tangga
perusahaan untuk membeli barang modal baru, sehinga investasi selalu berupa
penambahan barang modal riil pada stock barang modal yang sudah ada.
Ketiga cara di atas akan menghasilkan nilai yang sama. Dengan kata lain, GNP = GNI = GNE.
Sifat-sifat PNB adalah sebagai berikut:
1.
PNB adalah ukuran moneter
PNB tidak memperhitungkan
perubahan yang terjadi pada nilai uang karena terjadinya perubahan harga-harga
umum. Oleh sebab itu PNB pada tahun tertentu tidak dapat dibandingkan dengan
PNB pada tahun lain, karena perubahan yang terjadi disamping menyangkut
perubahan jumlah output juga harganya sehingga nilai uang yang digunakan tidak
sama besarnya.
2.
PNB hanya memperhitungkan
barang-barang dan jasa akhir saja
Barang dan jasa akhir adalah
barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen dan langsung digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka. Artinya barang dan jasa itu tidak lagi beredar dipasar
untuk diperjual belikan. Barang yang dibeli oleh rumah tangga inividu maupun
rumah tangga perusahaan tetapi tidak langsung digunakan sendiri. Untuk
menghindari sesuatu produk dihitung lebih dari satu kali (double counting), dalam perhitungan PNB dipakai cara perhitungan
lain yang dikenal dengan nama Cara Nilai
Tambah.
Nilai tambah adalah nilai yang
ditambahkan pada PNB oleh rumah tangga perusahaan dan terdiri dari penerimaan
rumah tangga perusahaan itu dari penjualan barang dan jasanya dikurangi dengan
pengeluaran rumah tangga perusahaan tersebut untuk membeli barang dan jasa
perusahaan lain (barang antra). Dengan demikian jelaslah bahwa PNB dapat juga
dinyatakan sebagai keseluruhan nilai tambah rumah tangga perusahaan yang
beroperasi dalam masyarakat selama kurun waktu tertentu, biasanya dalam satu
tahun.
3.
PNB tidak menghitung nilai
transaksi yang terjadi di pasar (oganized
market)
·
Transaksi yang semata-mata menyangkut uang
(andil, obligasi dll)
·
Transaksi barang bekas
·
Kualitas produk
·
Waktu luang
·
Ongkos perusakan ekosistem.
PKM
USULAN PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA
JUDUL
PROGRAM
ROTI
ASPAL (ROTI ASLI TAPI PALSU)
PEMANFAATAN
KAIN PERCA MENJADI PRODUK BERNILAI JUAL
BIDANG KEGIATAN :
PKM
Kewirausahaan (PKM-K)
A.
JUDUL
PROGRAM
“ROTI
ASPAL” (ROTI ASLI TAPI PALSU)
Pemanfaatan Kain Perca Menjadi
Produk Bernilai Jual
B.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Dijaman
sekarang ini banyak industri yang tidak
memperhatikan lingkungan sekitar dengan limbah yang mereka hasilkan. Limbah
hasil produksi tidak diolah dengan baik sebagaimana mestinya, sehingga
menimbulkan penumpukan volume sampah. Masalah seperti ini sering kali muncul
dilingkungan sekitar industri. Keadaan yang seperti ini tentunya tidak
diharapkan oleh para masyarakat sekitar.
Setiap
manusia memiliki kreativitas untuk mengubah suatu barang tidak berguna menjadi
barang yang bermanfaat. Pemanfaatan limbah industri tekstil sebagai bahan baku
utama membuat kerajinan tangan merupakan solusi yang dapat digunakan untuk
mengurangi volume sampah yang ada. Selain itu, dengan memanfaatkan limbah
industri tekstil yang berupa kain perca kita dapat mengembangkan inovasi baru
untuk menguasai pangsa pasar dan menciptakan usaha baru guna mencapai
kesejahteraan masyarakat.
C.
PERUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang yang dipaparkan terdapat beberapa masalah yang dapat dirumuskan
antara lain:
1. Bagaimana
cara mendapatkan bahan baku untuk pembuatan kerajian tangan dari kain perca ?
2. Bagaimana
cara membuat kain perca yang sudah tidak bermanfaat menjadi produk bernilai
jual ?
3. Bagaimana
pemasaran produk kepada konsumen, hal ini merupakan masalah penting bagi setiap
usaha ?
D.
TUJUAN
Tujuan yang ingin
dicapai dalam program ini antara lain:
1. Menumbuhkembangkan
budaya kewirausahaan di kalangan mahasiswa untuk mendorong terciptanya
wirausahawan baru dengan menerapkan IPTEK dalam berwirausaha.
2. Meningkatkan
kreativitas di kalangan mahasiswa dalam hal pemanfaatan barang bekas menjadi
produk yang bernilai jual.
3. Mengurangi
volume sampah di sekitar lingkungan industri.
E.
LUARAN
YANG DIHARAPKAN
Berdasarkan uraian
diatas, maka target luaran yang ingin dicapai adalah
1. Keterampilan
bagi mahasiswa dalam pemanfaatan bahan bekas menjadi produk yang bernilai jual.
2. Tersedianya
produk baru berbasis home industri dengan pemanfaatan kain perca.
3. Terciptanya
peluang wirausaha baru yaitu pemanfaatan kain perca menjadi kerajinan yang
bernilai ekonomis.
F.
KEGUNAAN
PROGRAM
Program
Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan ini diharapkan dapat memperoleh manfaat,
yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan
inovasi-inovasi baru mengenai peningkatan taraf hidup masyarakat melalui
program pemanfaatan bahan bekas menjadi suatu yang bernilai ekonomis.
2. Membentuk
suatu peluang usaha baru yang mengoptimalkan sumber daya dari bahan bekas.
G.
GAMBARAN
UMUM RENCANA USAHA
1.
Analisis
Produk
a)
Jenis,
Nama Produk dan Karakteristik Produk
Produk
yang akan dihasilkan dalam usaha ini adalah roti aspal yang dibuat dengan memanfaatkan kain perca dan
toples. Alasan lain penggunaan bahan baku ini adalah karena banyaknya volume
sampah industri tekstil yang berupa kain perca terbuang begitu saja.
Adapun
karekteristik dari produk ini adalah berbentuk roti imitasi. Roti aspal dalam
artian ini adalah tiruan roti yang terbuat dari kain perca dan berfungsi
sebagai souvenir atau hiasan rumah. Diolah
dengan pemanfaatan kain perca hasil limbah industri tekstil yang berada di
lingkungan sekitar.
b)
Prospek
Usaha
penciptaan produk baru dengan memanfaatkan bahan bekas merupakan usaha
produktif yang sangat banyak diminati oleh para wirausaha karena selain produk
yang dihasilkan memiliki keunikan, harga yang ditawarkan juga terjangkau
sehingga produk yang dihasilkan mudah dimiliki di semua kalangan masyarakat.
c)
Keunggulan
hasil kerajinan tangan dari pemanfaatan kain perca
Keunggulan pembuatan
roti aspal dari pemanfaatan kain perca adalah:
·
Untuk mendapatkan bahan-bahan baku ini
sangat mudah, karena disekitar lingkungan tempat tinggal banyak industri
tekstil yang menghasilkan limbah kain perca.
·
Produk yang dihasilkan sangat
bervariatif dan mudah dalam pembuatannya.
d)
Keterkaitan
dengan produk lain dan cara perolehan bahan baku
Hal
ini berkaitan dengan saingan dan perbandingan produk yang yang dihasilkan
wirausahawan lain yang sudah ada. Bahan baku yang digunakan diperoleh dari limbah
industri tekstil.
Untuk
perbandingan dengan produk lain yang sudah ada, kita dapat membandingkannya
dari segi kualitas dan mutu, dengan demikian kita dapat mengetahui unggul
tidaknya produk yang kita hasilkan.
2.
Analisis
Pasar
a)
Pesaing
dan Peluang Pasar
Walaupun
sudah banyak pabrik yang menghasilkan produk ini tetapi tidak menutup kemungkinan peluang usaha dari pelaksanaan program ini.
Karena adanya beberapa keunggulan yang dimiliki pada produk ini dibandingkan
dengan produk pabrik, baik dari segi kualitas maupun harganya.
b)
Media
Promosi yang akan digunakan
Untuk
menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternatif untuk mempromosikan produk
ini sehingga lebih dikenal oleh masyarakat. Media itu berupa pamflet, brosur dan media online.
c)
Target
atau Rencana Penjualan
Rencana penjualan dari
roti aspal ini adalah sebagai berikut:
1 hari =
15 unit
1 bulan 15x30 =
450 unit
4 bulan 450x4 =
1.800 unit
Harga yang ditawarkan
yaitu Rp 12.500,-
Target penjualan 98%
dari total produksi, yaitu 1.764 unit tiap empat bulan.
d)
Strategi
Pemasaran yang akan diterapkan
Sebelum
mengembang strategi pemasaran yang akan
kami terapkan , terlebih dahulu perlu mengembangkan sebuah strategi diferensiasi
dan penentuan posisi. Strategi pemasaran kami adalah dengan menawarkan produk
dengan kualitas dan mutu yang tinggi dengan harga yang terjangkau sehingga
dapat dimiliki oleh semua kalangan masyarakat. Kami juga akan memberikan
pelayan prima bagi para konsumen sehingga mereka tidak hanya puas dengan produk
yang kita hasilkan, tetapi mereka juga merasa puas akan pelayanan kita terhadap
mereka.
Strategi pemasaran yang digunakan
dalam usaha membuat kerajinan tangan dengan pemanfaatan kain perca menggunakan
analisis bauran pemasaran yaitu mengenai kebijakan produk, harga, promosi dan
distribusi.
§
Kebijakan
Produk
Usaha
ini bergerak di bidang home industy. Jenis produk yang dihasilkan berupa roti aspal, yaitu roti yang terlihat
asli namun produk itu hanya sebuah souvenir atau kerajinan tangan yang dapat
dijadikan hiasan rumah.
§ Kebijakan Harga
Harga
yang ditawarkan kepada konsumen yaitu sebesar Rp 12.500,- per unit.
§
Kebijakan
Promosi
Untuk meningkatkan hasil penjualan
produk perlu dilakukan promosi. Bentuk promosi yang dilakukan adalah pamphlet,
brosur dan media online. Sistem penjualannya yaitu secara tunai.
§ Kebijakan Distribusi
Distribusi
produk kepada pelanggan dilakukan secara
langsung di tempat usaha maupun secara tidak langsung yaitu melalui kerjasama
dengan koperasi dan toko-disekitar tempat usaha.
3.
Analisis
Produksi atau Operasi
a) Bahan Baku dan Bahan Penolong
Bahan
baku dan bahan penolong yang digunakan pada pemanfaatan kain perca menjadi
produk bernilai ekonomis antara lain :
v Bahan Baku
1.
Toples
2.
Kain Perca
3.
Manik-manik
v Bahan Penolong
1.
Lem Tembak
2.
Benang Wol
b) Peralatan yang digunakan
·
Gunting
·
Jarum
H.
METODE
PELAKSANAAN PROGRAM
Metode
yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
a) Persiapan Alat dan Bahan
Adapun
alat yang digunakan antara lain:
Ø
Gunting
Ø
Jarum
Adapun bahan
yang digunakan antara lain:
Ø Toples
Ø Kain
Perca
Ø Lem
Tembak
Ø Benang
Wol
b) Pelaksanaan
Cara
pembuatan roti aspal ini sebagai berikut:
1.
Persiapan bahan
Pertama
persiapkan bahan yang digunakan untuk membuat roti aspal ini.
2.
Pengolahan bahan
·
Pertama siapkan toples bundar yang akan
dibuat kerangka roti aspal
·
Gunting kain perca dengan ukuran 45x7 cm
sebagai penutup samping toples
·
Gunting kain perca dengan diameter 14cm
sebagai penutup alas dan tutup toples
·
Buat gulungan kain perca berbagai bentuk untuk menghias
bagian atas roti
·
Olesi bagian samping luar toples dengan
lem tembak
·
Tutup bagian samping luar toples dengan
kain perca yang telah digunting
·
Jahit penutup atas toples dengan hiasan
gulungan kain perca
·
Tempelkan bagian penutup atas toples
yang telah dihias
·
Tutup toples bagian bawah dengan kain
perca untuk memberikan kemsempurnaan pada produk agar terlihat asli
·
Produk “Roti Aspal” siap untuk
dipasarkan
c) Pemasaran
Sasaran
pemasaran hasil produksi:
·
Lingkungan Kampus
Dengan
menawarkan produk yang dihasilkan kepada masyarakat sekitar kampus
·
Tempat Pemasaran
Ø
Tempat usaha Roti Aspal
Ø
Toko
Ø
Koperasi
d) Promosi
Promosi
dilakukan dengan menyebar brosur, pemasangan pamphlet dan mengiklankan hasil
produksi lewat media online.
e) Evaluasi
Kegiatan
evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat daya beli masyarakat terhadap
produk yang dihasilkan, tanggapan konsumen mengenai produk yang dipasarkan,
serta memperbaiki produk sesuai keinginan konsumen.
I. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan
|
Bulan ke-
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
1.Perencanaan Produksi
|
|
|
|
|
a.Persiapan
Bahan
|
X
|
|
|
|
b.Persiapan
Alat
|
X
|
|
|
|
c.Persiapan
Tempat
|
X
|
|
|
|
2.Persiapan
Progam
|
|
|
|
|
a.Produksi
|
X
|
X
|
X
|
X
|
b.Promosi
|
X
|
|
|
|
c.Penjualan
|
X
|
X
|
X
|
X
|
d.Kerjasama
dengan pihak lain
|
X
|
X
|
X
|
X
|
3.Penyusunan
Laporan
|
3.
|
|
|
X
|
J. RANCANGAN BIAYA
1. Biaya Tetap
No
|
Keterangan
|
Biaya tiap bulan
|
Jumlah biaya selama 4 bulan
|
1.
|
Sewa ruangan
|
Rp 200.000,-
|
Rp 800.000,-
|
2.
|
Biaya listrik
|
Rp 30.000,-
|
Rp 120.000,-
|
3.
|
Beban gaji (2
orang)
|
Rp 300.000,-/orang
|
Rp 2.400.000,-
|
4.
|
Biaya
transportasi
|
Rp 150.000,-
|
Rp 600.000,-
|
5.
|
Biaya iklan
|
Rp 200.000,-
|
Rp 200.000,-
|
Total biaya
tetap
|
Rp 4.120.000,-
|
2.
Biaya
Variabel
No
|
Keterangan
|
Harga
satuan
|
Jumlah
|
Total
harga
|
1.
|
Toples
|
Rp 2.500,-
|
1.800
|
Rp 4.500.000,-
|
2.
|
Kain perca
|
Rp 3.000,-/kg
|
400
|
Rp 1.200.000,-
|
3.
|
Benang wol
|
Rp 2.000,-
|
180
|
Rp 360.000,-
|
4.
|
Lem tembak
|
Rp 1.000,-
|
1.800
|
Rp 1.800.000,-
|
5.
|
Gunting
|
Rp 4.000,-
|
2
|
Rp 8.000,-
|
6.
|
Jarum
|
Rp 2.000,-
|
1
|
Rp 2.000,-
|
Total
biaya variabel
|
Rp
7.870.000,-
|
3. Total biaya
Biaya Tetap Rp 4.120.000,-
Biaya variabel Rp 7.870.000,-
Total biaya Rp 11.990.000,-
Total biaya per bulan Rp 2.997.500,-
4.
Analisis
Pendapatan
Laporan laba rugi selama satu bulan
pertama, yaitu:
Penjualan 98% x 450
unit x
Rp 12.500,- = Rp 5.512.500,-
Total biaya perbulan = Rp 2.997.500,- Laba selama satu bulan Rp 2.515.000,-
Laba selama empat bulan =
4 x Rp 2.515.000,-
= Rp 10.060.000,-
5.
Analisis
Kelayakan
a.
Break
Event Point (BEP)
BEP dalam satu bulan dapat dihitung
sebagai berikut:
§ BEP
Harga Produksi = Total Biaya
Volume Produksi
= Rp
11.990.000,-
1800
=
Rp 6.661,11
Artinya, pada harga Rp 6.661,11
perusahaan berada dititik impas.
§ BEP
Volume Produksi = Total Biaya
Harga
=
Rp 11.990.000,-
Rp 12.500,-
=
959,2
Artinya, pada jumlah volume produksi 960
perusahaan tidak mendapat keuntungan maupun kerugian.
b.
B/C
Ratio
B/C Ratio = Hasil
Penjualan
Jumlah biaya variabel
= Rp 22.050.000,-
Rp 7.870.000,-
= 2,80
B/C Ratio > 1 , maka usaha ini layak untuk
dijalankan.artinya, setiap satuan biaya yang dikeluarkan diperoleh hasil
penjualan sebesar 2,80 kali lipat.
Subscribe to:
Posts (Atom)