CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Thursday, May 30, 2013

Example for sentences used in a hotel


  1. When would you like to stay ?
  2. Would you like a single or double room?
  3. May I have your name, please?
  4. Could you spell that, please?
  5. Can I have your number telephone?
  6. What days you will stay in our hotel?

10 Tips for Public Speaking

Feeling some nervousesness before giving a speech is natural and even beneficial, but too much nervousness can be detrimental. Here are some proven tips on how to control your butterflies and give better presentations:
  1. Know your material 
  2. Practice. Practice. Practice!
  3. Know the audience 
  4. Know the room 
  5. Relax 
  6. Visualize yourself giving your speech 
  7. Realize that people want you to succeed
  8. Don't apologize
  9. Concentrate on the message - not medium 
  10. Gain experience

buy it

Wednesday, May 29, 2013

cord sedari dulu

Tompi - Sedari Dulu



intro : Em-Bm-C 2x



Em Bm

Hatiku berharap

Am Em

Mungkin engkau kan berubah


Em Bm

Bisa mencintai aku

Am D

Seperti hatiku padamu



Em Bm

Hujan badai kan kutempuh


C Em

Bintang dilangit kan kuraih

Em Bm

Bila harus ku kan merayu

C D

Untuk cintamu bagiku




Am

Cintamu tlah menjadi candu

Em

Cintamu tlah membuatku membisu

Am

Cintamu ohh seindah lagu

F D


Membuatku tak bisa berpaling darimu



[chorus]

G D

Kau adalah belahan jiwa

Em D

Kutahu itu sayang sedari dulu


G D

Kau cinta yang hembuskan aku

Em D

Surga dunia disepanjang nafasku

G D

Kau adalah belahan jiwa


Em D

Aku cinta kamu sedari dulu

C Cm

Dan aku takkan berpaling darimu





Em Bm C


Sayangku hanya kamu



[intro] Em Bm C



Em Bm

Cintaku telah terlabuh

Am Em

Berhenti selamanya dihatimu


Em Bm

Takkan kukayuh menjauh

Am F D

Biar kurapatkan cintaku padamu



Am

Cintamu tlah menjadi candu


Em

Cintamu tlah membuatku membisu

Am

Cintamu ohh seindah lagu

F D

Hanya dirimu satu ohh cintaku




G D

Kau adalah belahan jiwa

Em D

Kau adalah belahan jiwa

G D

Kau adalah belahan jiwa


Em D

Kau adalah belahan jiwa





G D

Kau adalah belahan jiwa

Em D

Aku cinta kamu sedari dulu


C Cm

Dan aku takkan berpaling darimu

G

Hanya kamu

some one like you


That you're settled down
That you
Found a girl
And you're
Married now

I heard
That your dreams came true.
Guess she gave you things
I didn't give to you

Old friend
Why are you so shy?
Ain't like you to hold back
Or hide from the light

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."
Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead,
Yeah.

You know how the time flies
Only yesterday
It was the time of our lives
We were born and raised
In a summer haze
Bound by the surprise
Of our glory days

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."

Nothing compares
No worries or cares
Regrets and mistakes
They are memories made.
Who would have known
How bittersweet this would taste?

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"

Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead


buy it

Tuesday, May 28, 2013

GNP


Produk Nasional Bruto (Gross National Product) adalah nilai seluruh barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sesuatu perekonomian dalam suatu periode tertentu (Dobrnbusch : 1981). Produk Nasional Bruto (GNP) adalah pendapatan nasional yang dihitung dengan mengeluarkan faktor pendapatan dari warga negara asing yang berdomisili di negara tersebut dan hanya menghitung nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh orang yang bekewarganegaraan negara tersebut saja. Thompson (1980 : 804) mengatakan bahwa ahli ekonomi cendererung untuk mengukur pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan GNP riil perkapita. GNP riil perkapita diperoleh dengan membagi GNP riil dengan jumlah penduduk. GNP riil perkapita mengukur jumlah rata-rata keseluruhan output yang diperoleh oleh setiap penduduk. Dengan demikian kenaikan GNP riil perkapita berarti kenaikan standar hidup masyarakat (standar hidup lebih tinggi).
            Tolak ukur yang biasa dipakai untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara diantaranya adalah pendapatan nasional, produk nasional, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga dan posisi neraca pembayaran luar negeri. Pendapatan Nasional (National Income) adalah merupakan salah satu tolok ukur yang sangat penting dalam menganalisis dan mengatasi masalah-masalah ekonomi makro yang dihada­pi masyarakat sesuatu negara. Dalam  menghitung pendapatan nasional terdapat tiga metode yang dapat digunakan yakni:
            1. Metode produksi (Production Approach)
            2. Metode pendapatan (Income Approach)
            3. Metode pengeluaran (Expenditure Approach)
            Metode Produksi. Penghitungan pendapatan nasional dengan metode produksi ini didasarkan atas jumlah nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan sesuatu masyarakat atau  negara dalam satu tahun. Semua nilai hasil akhir barang dan jasa tersebut dijumlahkan. Apabila jumlah produk ke 1 kita tandai dengan Q1, produk ke 2 kita tandai dengan Q2, dan seterusnya hingga produk ke n kita tandai dengan Qn, sedangkan di lain pihak harga satuan produk kita tandai dengan P1, harga satuan produk ke 2 kita tandai dengan P2, dan seterusnya hingga satuan produk ke n yang kita tandai dengan Pn, maka dalam bentuk persamaan matematika pendekatan produk akan kita dapatkan:  NI = P1Q1 + P2Q-2 + ..... + PnQn
atau     NI =
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBMIolia1wCh9xJsrde-VTGpyiN6xpJz2kekRcyhvS7saaH2VsYT4sIsJ9T0U_kCD2BaNJayk6kkeVVeo5WfZ_MPtiePD9qHJgoY_Rhvc0YHBx2_Z6cmUZHecsRjpmnFanWMhCMI5MI7Je/s1600/New+Picture.png
yang mempunyai makna bahwa pendapatan nasional atas dasar harga pasar (NI) besarnya sama dengan produk nasional atas dasar harga pasar.
            Metode Pendapatan. Perhitungan pendapatan nasional dengan mengunakan metode pendapatan adalah dengan menjumlahkan semua pendapatan yang diperoleh semua pelaku ekonomi dalam suatu masyarakat atau negara pada periode tertentu. Pendapatan tersebut berupa pendapatan dari sewa, bunga, upah, keuntungan dan lain sebagainya. Angka yang diperoleh dari penghitungan pendapatan nasinal dengan menggunakan metode ini menunjukkan besarnya Pendapatan Nasional (National Income = NI).
Cara pendekatan pendapatan adalah komplemen cara pendekatan pengeluaran, karena sebenarnya cara pendekatan pendapatan bertitik tolak dari pengertian bahwa apa yang dikeluarkan oleh salah satu rumah tangga pasti menjadi penerimaan rumah tangga lain. Dalam perhitungan pendapatan Nasional dengan pendekatan pendapatan ini ada dua hal yang dimasukkan didalamnya walaupun sebenarnya bukan merupakan pendapatan yaitu penyusutan dan pajak tak langsung.
Penyusutan perlu dimasukkan dalam perhitungan pendapatan nasionaal karena penyusutan adalah bagian dari penerimaan perusahaan yang tidak dibagikan pemilik faktor produksi. Pajak tak langsung, yaitu pajak-pajak yang pada dasarnya beban pajaknya dapat digeserkan kepada piha lain  oleh para wajib pajak, seperti pajak penjualan, pajak tontonan, pajak pembangunan, pajak masuk dan sebagainya. Sebenarnya pajak tak langsung hanyalah pemindahan daya beli  dari kantong konsumen (pembayar pajak)  kepada pemerintah yang terjadi pada saat transaksi dilakukan, karena sifat pajak tak langsung adalah demikian, maka pajak tak langsung tidak diterima oleh pemilik faktor produksi, sehingga harus diperhitungkan sendiri.
Metode Pengeluaran. Dalam penghitungan pendapatan nasional dengan metode pengeluaran, adalah dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran sektor ekonomi, yakni dari rumahtangga, perusahaan, pemerintah dan sektor luar negeri pada suatu masyarakat atau negara pada periode tertentu. Angka yang diperoleh dari perhitungan ini menunjukkan besarnya Produk Nasional bruto (Gross National Product = GNP) masyarakat dalam perekonomian negara tersebut. Setiap rumah tangga, baik itu rumah tangga individu, rumah tangga perusahaan maupun rumah tangga pemerintah pasti melakukan pengeluaran untuk membeli semua kebutuhan yang diperlukan. Pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga individu untuk membeli semua kebutuhannya yang diperlukan dapat berupa barang, baik barang habis pakai dan barang tahan lama, maupun jasa. Pengeluaran semua itu disebut konsumsi (C = Comsuption), pengeluaran perusahaan biasanya berupa Investasi (I = Investasi), pengeluaran pemerintah (G = Government Expenditure)
Disamping itu bagi negara yang juga melakukan hubungan ekonomi dengan negara lain, masih terdapat pengeluaran bersih pembelian barang dan jasa oleh orang-orang dan badan-badan asing, pengeluaran tersebut disebut ekspor – impor ( X – M = ekspor di kurangi impor, atau net export). Secara singkat cara pendekatan pengeluaran ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
PNB    = C + I + G + (X  - M)
PNB    = Pendapatan Nasional Bruto
C         = Konsumsi (comsumption)
I           = Investasi (Invesment)
G         = Pengeluaran Pemerintah (Government Expenditure)
X – M  = ekspor dikurangi impor (net export)
Pada cara pendekatan ini pengeluaran yang perlu mendapat perhatian khusus adalah pengeluaran yang berbentuk pengeluaran untuk membeli barang modal atau investasi. Dalam ilmu ekonomi pengeluaran investasi hanya khusus pada pengeluaran rumah tangga perusahaan untuk membeli barang modal baru, sehinga investasi selalu berupa penambahan barang modal riil pada stock barang modal yang sudah ada.
Ketiga cara di atas akan menghasilkan nilai yang sama. Dengan kata lain, GNP = GNI = GNE.
            Sifat-sifat PNB adalah sebagai berikut:
1.      PNB adalah ukuran moneter
PNB tidak memperhitungkan perubahan yang terjadi pada nilai uang karena terjadinya perubahan harga-harga umum. Oleh sebab itu PNB pada tahun tertentu tidak dapat dibandingkan dengan PNB pada tahun lain, karena perubahan yang terjadi disamping menyangkut perubahan jumlah output juga harganya sehingga nilai uang yang digunakan tidak sama besarnya.
2.      PNB hanya memperhitungkan barang-barang dan jasa akhir saja
Barang dan jasa akhir adalah barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen dan langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Artinya barang dan jasa itu tidak lagi beredar dipasar untuk diperjual belikan. Barang yang dibeli oleh rumah tangga inividu maupun rumah tangga perusahaan tetapi tidak langsung digunakan sendiri.  Untuk menghindari sesuatu produk dihitung lebih dari satu kali (double counting), dalam perhitungan PNB dipakai cara perhitungan lain yang dikenal dengan nama Cara Nilai Tambah.
Nilai tambah adalah nilai yang ditambahkan pada PNB oleh rumah tangga perusahaan dan terdiri dari penerimaan rumah tangga perusahaan itu dari penjualan barang dan jasanya dikurangi dengan pengeluaran rumah tangga perusahaan tersebut untuk membeli barang dan jasa perusahaan lain (barang antra). Dengan demikian jelaslah bahwa PNB dapat juga dinyatakan sebagai keseluruhan nilai tambah rumah tangga perusahaan yang beroperasi dalam masyarakat selama kurun waktu tertentu, biasanya dalam satu tahun.
3.      PNB tidak menghitung nilai transaksi yang terjadi di pasar (oganized market)
·         Transaksi yang semata-mata menyangkut uang (andil, obligasi dll)
·         Transaksi barang bekas
·         Kualitas produk
·         Waktu luang
·         Ongkos perusakan ekosistem.

PKM



USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
ROTI ASPAL (ROTI ASLI TAPI PALSU)
PEMANFAATAN KAIN PERCA MENJADI PRODUK BERNILAI JUAL

BIDANG KEGIATAN :
PKM Kewirausahaan (PKM-K)



A.    JUDUL PROGRAM
“ROTI ASPAL” (ROTI ASLI TAPI PALSU)
Pemanfaatan Kain Perca Menjadi Produk Bernilai Jual

B.     LATAR BELAKANG MASALAH
Dijaman sekarang ini banyak  industri yang tidak memperhatikan lingkungan sekitar dengan limbah yang mereka hasilkan. Limbah hasil produksi tidak diolah dengan baik sebagaimana mestinya, sehingga menimbulkan penumpukan volume sampah. Masalah seperti ini sering kali muncul dilingkungan sekitar industri. Keadaan yang seperti ini tentunya tidak diharapkan oleh para masyarakat sekitar.
Setiap manusia memiliki kreativitas untuk mengubah suatu barang tidak berguna menjadi barang yang bermanfaat. Pemanfaatan limbah industri tekstil sebagai bahan baku utama membuat kerajinan tangan merupakan solusi yang dapat digunakan untuk mengurangi volume sampah yang ada. Selain itu, dengan memanfaatkan limbah industri tekstil yang berupa kain perca kita dapat mengembangkan inovasi baru untuk menguasai pangsa pasar dan menciptakan usaha baru guna mencapai kesejahteraan masyarakat.

C.    PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan terdapat beberapa masalah yang dapat dirumuskan antara lain:
1.      Bagaimana cara mendapatkan bahan baku untuk pembuatan kerajian tangan dari kain perca ?
2.      Bagaimana cara membuat kain perca yang sudah tidak bermanfaat menjadi produk bernilai jual ?
3.      Bagaimana pemasaran produk kepada konsumen, hal ini merupakan masalah penting bagi setiap usaha  ?

D.    TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam program ini antara lain:
1.      Menumbuhkembangkan budaya kewirausahaan di kalangan mahasiswa untuk mendorong terciptanya wirausahawan baru dengan menerapkan IPTEK dalam berwirausaha.
2.      Meningkatkan kreativitas di kalangan mahasiswa dalam hal pemanfaatan barang bekas menjadi produk yang bernilai jual.
3.      Mengurangi volume sampah di sekitar lingkungan industri.

E.     LUARAN YANG DIHARAPKAN
Berdasarkan uraian diatas, maka target luaran yang ingin dicapai adalah
1.      Keterampilan bagi mahasiswa dalam pemanfaatan bahan bekas menjadi produk yang bernilai jual.
2.      Tersedianya produk baru berbasis home industri dengan pemanfaatan kain perca.
3.      Terciptanya peluang wirausaha baru yaitu pemanfaatan kain perca menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis.

F.     KEGUNAAN PROGRAM
Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan ini diharapkan dapat memperoleh manfaat, yaitu sebagai berikut:
1.      Memberikan inovasi-inovasi baru mengenai peningkatan taraf hidup masyarakat melalui program pemanfaatan bahan bekas menjadi suatu yang bernilai ekonomis.
2.      Membentuk suatu peluang usaha baru yang mengoptimalkan sumber daya dari bahan bekas.

G.    GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
1.      Analisis Produk
a)   Jenis, Nama Produk dan Karakteristik Produk
Produk yang akan dihasilkan dalam usaha ini adalah roti aspal  yang dibuat dengan memanfaatkan kain perca dan toples. Alasan lain penggunaan bahan baku ini adalah karena banyaknya volume sampah industri tekstil yang berupa kain perca terbuang begitu saja.
Adapun karekteristik dari produk ini adalah berbentuk roti imitasi. Roti aspal dalam artian ini adalah tiruan roti yang terbuat dari kain perca dan berfungsi sebagai souvenir atau hiasan rumah.  Diolah dengan pemanfaatan kain perca hasil limbah industri tekstil yang berada di lingkungan sekitar.

b)   Prospek
Usaha penciptaan produk baru dengan memanfaatkan bahan bekas merupakan usaha produktif yang sangat banyak diminati oleh para wirausaha karena selain produk yang dihasilkan memiliki keunikan, harga yang ditawarkan juga terjangkau sehingga produk yang dihasilkan mudah dimiliki di semua kalangan masyarakat.
c)    Keunggulan hasil kerajinan tangan dari pemanfaatan kain perca
Keunggulan pembuatan roti aspal dari pemanfaatan kain perca adalah:
·         Untuk mendapatkan bahan-bahan baku ini sangat mudah, karena disekitar lingkungan tempat tinggal banyak industri tekstil yang menghasilkan limbah kain perca.
·         Produk yang dihasilkan sangat bervariatif dan mudah dalam pembuatannya.
d)   Keterkaitan dengan produk lain dan cara perolehan bahan baku
Hal ini berkaitan dengan saingan dan perbandingan produk yang yang dihasilkan wirausahawan lain yang sudah ada. Bahan baku yang digunakan diperoleh dari limbah industri tekstil.
Untuk perbandingan dengan produk lain yang sudah ada, kita dapat membandingkannya dari segi kualitas dan mutu, dengan demikian kita dapat mengetahui unggul tidaknya produk yang kita hasilkan.
2.      Analisis Pasar
a)      Pesaing dan Peluang Pasar
Walaupun sudah banyak pabrik yang menghasilkan produk ini tetapi tidak menutup kemungkinan  peluang usaha dari pelaksanaan program ini. Karena adanya beberapa keunggulan yang dimiliki pada produk ini dibandingkan dengan produk pabrik, baik dari segi kualitas maupun harganya.
b)     Media Promosi yang akan digunakan
Untuk menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternatif untuk mempromosikan produk ini sehingga lebih dikenal oleh masyarakat. Media itu berupa pamflet,  brosur dan media online.
c)      Target atau Rencana Penjualan
Rencana penjualan dari roti aspal ini adalah sebagai berikut:
1 hari                     = 15 unit
1 bulan      15x30  = 450 unit
4 bulan      450x4  = 1.800 unit
Harga yang ditawarkan yaitu Rp 12.500,-
Target penjualan 98% dari total produksi, yaitu 1.764 unit tiap empat bulan.
d)     Strategi Pemasaran yang akan diterapkan
Sebelum  mengembang strategi pemasaran yang akan kami terapkan , terlebih dahulu perlu mengembangkan sebuah strategi diferensiasi dan penentuan posisi. Strategi pemasaran kami adalah dengan menawarkan produk dengan kualitas dan mutu yang tinggi dengan harga yang terjangkau sehingga dapat dimiliki oleh semua kalangan masyarakat. Kami juga akan memberikan pelayan prima bagi para konsumen sehingga mereka tidak hanya puas dengan produk yang kita hasilkan, tetapi mereka juga merasa puas akan pelayanan kita terhadap mereka.
            Strategi pemasaran yang digunakan dalam usaha membuat kerajinan tangan dengan pemanfaatan kain perca menggunakan analisis bauran pemasaran yaitu mengenai kebijakan produk, harga, promosi dan distribusi.
§  Kebijakan Produk
            Usaha ini bergerak di bidang home industy. Jenis produk yang dihasilkan  berupa roti aspal, yaitu roti yang terlihat asli namun produk itu hanya sebuah souvenir atau kerajinan tangan yang dapat dijadikan hiasan rumah.
§  Kebijakan Harga
Harga yang ditawarkan kepada konsumen yaitu sebesar Rp 12.500,- per  unit.
§  Kebijakan Promosi
             Untuk meningkatkan hasil penjualan produk perlu dilakukan promosi. Bentuk promosi yang dilakukan adalah pamphlet, brosur dan media online. Sistem penjualannya yaitu secara tunai.
§  Kebijakan Distribusi
Distribusi produk kepada pelanggan  dilakukan secara langsung di tempat usaha maupun secara tidak langsung yaitu melalui kerjasama dengan koperasi dan toko-disekitar tempat usaha.
3.      Analisis Produksi atau Operasi
a)   Bahan Baku dan Bahan Penolong
Bahan baku dan bahan penolong yang digunakan pada pemanfaatan kain perca menjadi produk bernilai ekonomis antara lain :
v  Bahan Baku
1.      Toples
2.      Kain Perca
3.      Manik-manik
v  Bahan Penolong
1.      Lem Tembak
2.      Benang Wol
b)  Peralatan yang digunakan
·         Gunting
·         Jarum
H.    METODE PELAKSANAAN  PROGRAM
          Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:
1.  Persiapan
a)      Persiapan Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan antara lain:
Ø  Gunting
Ø  Jarum
                                    Adapun bahan yang digunakan antara lain:
Ø Toples
Ø Kain Perca
Ø Lem Tembak
Ø Benang Wol
b)     Pelaksanaan
Cara pembuatan roti aspal ini sebagai berikut:
1.      Persiapan bahan
Pertama persiapkan bahan yang digunakan untuk membuat roti aspal ini.
2.      Pengolahan bahan
·         Pertama siapkan toples bundar yang akan dibuat kerangka roti aspal
·         Gunting kain perca dengan ukuran 45x7 cm sebagai penutup samping toples
·         Gunting kain perca dengan diameter 14cm sebagai penutup alas dan tutup toples
·         Buat gulungan  kain perca berbagai bentuk untuk menghias bagian atas roti
·         Olesi bagian samping luar toples dengan lem tembak
·         Tutup bagian samping luar toples dengan kain perca yang telah digunting
·         Jahit penutup atas toples dengan hiasan gulungan kain perca
·         Tempelkan bagian penutup atas toples yang telah dihias
·         Tutup toples bagian bawah dengan kain perca untuk memberikan kemsempurnaan pada produk agar terlihat asli
·         Produk “Roti Aspal” siap untuk dipasarkan
c)      Pemasaran
Sasaran pemasaran hasil produksi:
·         Lingkungan Kampus
Dengan menawarkan produk yang dihasilkan kepada masyarakat sekitar kampus
·         Tempat Pemasaran
Ø  Tempat usaha Roti Aspal
Ø  Toko
Ø  Koperasi
d)     Promosi
Promosi dilakukan dengan menyebar brosur, pemasangan pamphlet dan mengiklankan hasil produksi lewat media online.
e)      Evaluasi
Kegiatan evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan, tanggapan konsumen mengenai produk yang dipasarkan, serta memperbaiki produk sesuai keinginan konsumen.
I.       JADWAL KEGIATAN
Kegiatan
Bulan ke-
I
II
III
IV
1.Perencanaan Produksi




    a.Persiapan Bahan
X



    b.Persiapan Alat
X



    c.Persiapan Tempat
X



2.Persiapan Progam




    a.Produksi
X
X
X
X
    b.Promosi
X



    c.Penjualan
X
X
X
X
    d.Kerjasama dengan pihak lain
X
X
X
X
3.Penyusunan Laporan
3.       


X

J.      RANCANGAN BIAYA
1.      Biaya Tetap
No
Keterangan
Biaya tiap bulan
Jumlah biaya selama 4 bulan
1.
Sewa ruangan
Rp  200.000,-
Rp    800.000,-
2.
Biaya listrik
Rp  30.000,-
Rp    120.000,-
3.
Beban gaji (2 orang)
Rp 300.000,-/orang
Rp 2.400.000,-
4.
Biaya transportasi
Rp 150.000,-
Rp    600.000,-
5.
Biaya iklan
Rp 200.000,-
Rp    200.000,-
Total  biaya tetap
Rp 4.120.000,-

2.      Biaya Variabel
No
Keterangan
Harga satuan
Jumlah
Total harga
1.
Toples
Rp 2.500,-
1.800
Rp 4.500.000,-
2.
Kain perca
Rp 3.000,-/kg
400
Rp 1.200.000,-
3.
Benang wol
Rp 2.000,-
180
Rp    360.000,-
4.
Lem tembak
Rp 1.000,-
1.800
Rp 1.800.000,-
5.
Gunting
Rp 4.000,-
2
Rp        8.000,-
6.
Jarum
Rp 2.000,-
1
Rp        2.000,-
Total biaya variabel
Rp 7.870.000,-

3.      Total biaya
Biaya Tetap                 Rp  4.120.000,-
Biaya variabel             Rp  7.870.000,-
Total biaya                  Rp 11.990.000,-

Total biaya per bulan   Rp 2.997.500,-

4.      Analisis Pendapatan
Laporan laba rugi selama satu bulan pertama, yaitu:
Penjualan   98% x  450 unit  x  Rp 12.500,-   =   Rp 5.512.500,-
Total biaya perbulan                                        =   Rp 2.997.500,-                               Laba selama satu bulan                    Rp 2.515.000,-

Laba selama empat bulan        =  4  x  Rp 2.515.000,-
                                                 =  Rp 10.060.000,-

5.      Analisis Kelayakan
a.        Break Event Point (BEP)
BEP dalam satu bulan dapat dihitung sebagai berikut:
§  BEP Harga Produksi  =   Total Biaya        
                                        Volume Produksi
                                   =  Rp 11.990.000,-
                                                  1800
                                   =  Rp 6.661,11
Artinya, pada harga Rp 6.661,11 perusahaan berada dititik  impas.

§  BEP Volume Produksi  =  Total Biaya
                                             Harga
                                       =  Rp 11.990.000,-
                                                Rp 12.500,-
                                       =  959,2
Artinya, pada jumlah volume produksi 960 perusahaan tidak mendapat keuntungan maupun kerugian.

b.        B/C Ratio
B/C Ratio = Hasil Penjualan
                     Jumlah biaya variabel
                  =  Rp 22.050.000,-
                      Rp 7.870.000,-
                  =  2,80
B/C Ratio > 1 , maka usaha ini layak untuk dijalankan.artinya, setiap satuan biaya yang dikeluarkan diperoleh hasil penjualan sebesar 2,80 kali lipat.